HIMATUL FATIA MY HOLIDAY
Asmaraloka Yang Amerta Dalam Sebuah Prosa
Bumi selalu berputar mengukir waktu, diatas kanvas langit matahari semburat pagi dan senja silih berganti, sempurna kuasnya tak pernah gagal menciptakan maha karya yang nyata, membentang dari ufuk Selatan hingga perbatasan Utara. Milyaran manusia bernafas dibawahnya, setiap hembus yang keluar membentuk kehidupan, dan setiap tangan yang bergerak membangun peradaban, terus begitu sejak puluhan tahun yang lalu, bahkan kini mereka tak lagi sempat untuk sekedar menatap lukisan langit, hiruk pikuk kepadatan seolah seolah jauh lebih indah dari mahakarya sang bola raksasa.
Seperti sekarang dimana kakiku berpijak pada tempat bersejarah, sebuah saksi bisu tentang perjuangan suatu bangsa, rasa sakit yang terdengar di setiap tembok bangunan, tempat yang dikenal sebagai "Surabaya kota tua", keindahan dari ukiran bangunannya mampu memberikan bahwa usah mereka tak sia-sia. Sekumpulan manusia yang bahagia menyaksikan indah senja di kota tua, kota Surabaya yang dikenal penuh akan sejuta cerita dimana setiap langkah memiliki kisah yang berdarah-darah dan bahagia diakhiri ceita. Ketika kaki itu pergi untuk kembali pada naungannya mereka semua tak akan pernah lupa pada setiap kenangan yang tercipta. Orang bilang jogja adalah kota istimewa maka kalian harus percaya bahwa letak kota rindu adalah Surabaya.



Komentar
Posting Komentar